Desa Rahayu Mantapkan Komitmen Cegah Stunting Lewat Rembug Bersama PKK, Posyandu, dan KUA
Rahayu, Margaasih – Pemerintah Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, menunjukkan keseriusannya dalam mendukung program nasional percepatan penurunan stunting dengan menggelar kegiatan Rembug Stunting. Kegiatan ini berlangsung di aula desa dan dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat yang berperan penting dalam membangun kesadaran kolektif. Dengan mengangkat semangat gotong royong, rembug ini menjadi ruang strategis untuk menyatukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan stunting di tingkat desa.
Acara tersebut menghadirkan partisipasi aktif Tim Penggerak PKK Desa Rahayu, para Kader Posyandu, serta perwakilan tokoh agama dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Margaasih. Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan bahwa isu stunting bukan hanya masalah kesehatan semata, tetapi juga berkaitan erat dengan peran keluarga, pola asuh, dan pembinaan keagamaan. Dalam forum ini, seluruh elemen masyarakat berkomitmen untuk saling berkolaborasi dalam membangun generasi yang lebih sehat dan berkualitas.
Sebagai narasumber utama, Bidan Suminar, S.Keb, memberikan pemaparan mengenai faktor penyebab stunting serta dampak jangka panjangnya terhadap pertumbuhan anak. Beliau menjelaskan pentingnya pemenuhan gizi sejak masa kehamilan hingga usia balita, serta menekankan bahwa stunting dapat memengaruhi perkembangan otak, kecerdasan, dan produktivitas anak di masa depan. Dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami, penyuluhan ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang urgensi penanganan stunting.
Kepala Desa Rahayu dalam sambutannya menyampaikan bahwa rembug stunting ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah desa dalam membangun sumber daya manusia unggul sejak dini. Ia menegaskan bahwa pencegahan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan memerlukan sinergi dari berbagai pihak. “Melalui rembug stunting ini, kami berharap lahir kesepahaman bersama untuk memperkuat program-program desa agar tepat sasaran dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya dengan penuh optimisme.
Forum diskusi yang berlangsung juga menghadirkan suasana interaktif antara peserta dan narasumber. Para kader dan warga desa menyampaikan berbagai tantangan di lapangan, mulai dari keterbatasan dalam sosialisasi, kendala ekonomi keluarga, hingga kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pola makan bergizi. Masukan yang diperoleh dari forum ini akan menjadi bahan penting dalam penyusunan rencana kerja desa, sehingga upaya penanganan stunting bisa lebih terarah dan sesuai kebutuhan masyarakat.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Pemerintah Desa Rahayu berharap lahir langkah kolaboratif yang berkelanjutan dalam upaya mencegah stunting. Kolaborasi antara pemerintah desa, PKK, kader posyandu, dan tokoh agama diharapkan dapat menjadi motor penggerak perubahan. Desa Rahayu menargetkan terwujudnya masyarakat yang lebih sehat, cerdas, dan produktif, sekaligus bebas dari stunting. Melalui kerja sama yang kuat, desa ini optimistis dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menciptakan generasi emas di masa depan.
Apakah Anda ingin saya buatkan juga versi singkatnya untuk publikasi di media sosial (misalnya Instagram/Facebook Desa Rahayu)?